Blog

Cerita Alumni Prasmul Serunya Menulis Bareng IKAPRAMA Writers Club

unnamed (63)
Uncategorized

Cerita Alumni Prasmul Serunya Menulis Bareng IKAPRAMA Writers Club

Di Cerita Alumni Prasmul kali ini kita akan ngobrol bareng dengan rekan-rekan alumni dari Shared Interest Group (SIG) Writers Club yakni Hasan Aspahani MMSM 45 (Ketua IKAPRAMA Writers Club) dan Meidy Ferdiansyah MMSM 45 (Sekretaris IKAPRAMA Writers Club). Keduanya merupakan pengurus dari IKAPRAMA Writers Club yang aktif sebagai penulis buku dan artikel di sejumlah media.

Meidy mengatakan IKAPRAMA Writers Club terbentuk dikarenakan adanya kebutuhan dari para alumni untuk memiliki komunitas menulis yang menjadi wadah untuk berkumpul dan bersosialisasi seputar dunia literasi.

“Kami sangat ingin agar Writers Club ini dapat menjadi wadah bagi para alumni Prasetiya Mulya yang ingin mengembangkan tulisannya, sehingga nantinya banyak karya yang dapat dihasilkan dari anggota komunitas Writers Club,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Writers Club, Hasan Aspahani menilai lingkungan di Prasetiya Mulya sangat mendukung untuk menghasilkan sebuah karya tulisan yang baik. Berangkat dari pengalaman yang pernah didapatkan oleh Hasan yakni saat pertama kali masuk ke Prasetiya Mulya dirinya ditantang untuk menulis essay tentang keputusan stratejik.

“Semangat untuk membuat writers Club ini ialah kita berpikir kemampuan dalam menulis itu sangat penting, apalagi banyak sekali yang bisa ditulis tentang alumni Prasmul. Bahkan pengalaman saya saat pertama kali masuk Prasetiya Mulya adalah, saya disuruh untuk membuat essay dengan tema keputusan sratejik apa yang pernah kamu buat, dari situ saya berpikir lingkungan di Prasmul ini sangat mendukung untuk menulis,” terangnya.

Hasan yang juga berprofesi sebagai penulis profesional menambahkan, sebetulnya di Prasetiya Mulya banyak teori yang diajarkan oleh para dosen yang secara tidak langsung mengajarkan kita menjadi penulis.

“Saya sendiri merasakan, di Prasmul ini banyak pelajaran yang sebetulnya secara tidak langsung adalah teori menulis, seperti yang dicontohkan oleh Prof. Sammy lewat teori keterdesakan, ini kan sebetulnya metode menulis. Teori ini mengambarkan situasi apa yang dihadapi saat ini, apa ancamannya, apa resultannya. Dari hasil teori tersebut, saya aplikasikan dalam membuat buku biografi dan profil sejumlah tokoh dan yang tidak bisa saya lupa itu ucapan Prof Djisman, Praktikan Teorimu, Teorikan Praktikmu, ini sebenarnya menjadi dasar dari menulis, dimana apa yang sudah kita praktikan, bisa kita terjemahkan menjadi sebuah teori melalui tulisan,” ujarnya.

Yuk, Tonton dan dengarkan Cerita Alumni Prasmul di Youtube dan Spotify IKAPRAMA Prasetiya Mulya!