Blog

Lokakarya Menulis Dari Storytelling Jadi Storyselling

unnamed (99)
Journal

Lokakarya Menulis Dari Storytelling Jadi Storyselling

Alumni Network Universitas Prasetiya Mulya berkolaborasi dengan Prasetiya Mulya Publishing, SIG Writers Club dan Ikatan Alumni Prasetiya Mulya (IKAPRAMA) menggelar Lokakarya Menulis bertajuk Dari Storytelling Jadi Storyselling yang dilaksanakan pada Sabtu, 09 Maret 2024 di kampus Prasetiya Mulya Cilandak. Acara ini merupakan perwujudan program Alumni Lifelong Learning yang diperuntukkan bagi seluruh alumni Prasetiya Mulya. Acara Lokakarya menulis ini dihadiri oleh 30 peserta. Dalam acara ini narasumber yang dihadirkan yakni Ivan Lanin, (Penulis, Pegiat Literasi, Wikipedian dan Direktur Narabahasa) dan Hasan Aspahani (Penulis, Penyair, Jurnalis, Wakil Ketua I Dewan Kesenian Jakarta 2023-2026).

Dalam Lokakarya menulis tersebut, Hasan Aspahani dan Ivan Lanin membagikan sejumlah trik untuk mempermudah penulis menghasilkan karya yang berkualitas, baik dari segi gagasan maupun yang bernilai jual. Ivan Lanin yang mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan materinya di sesi pertama, membagikan tiga tahapan dalam menulis yakni: penyiapan, penyusunan, dan penyajian. Di tahap pertama, seorang penulis akan melakukan pencarian ide, tahap ini tentunya akan menentukan arah tulisan dari karya penulis. Tahap selanjutnya yakni penyusunan, pada tahap ini penulis akan berkutat pada penurunan struktur tulisan, penggunaan teknik penulisan, dan penyuntingan penulisan. Tahap terakhir ialah tahap penyajian, dalam tahap penyajian ini penulis akan melakukan distribusi serta penjualan tulisan. Ivan mengakhiri paparannya dengan pernyataan: “tidak ada hal yang terlalu remeh untuk dituliskan.”

Di sesi kedua, Hasan Aspahani berganti menyampaikan materinya, dirinya memaparkan “Mengembangkan Cerita dengan Premis yang Kuat”. Pada dasarnya materi Hasan Aspahani membagi dua, merancang dan mengembangkan cerita. Menurutnya, bahan cerita diperoleh dari pengalaman, imajinasi, dan nilai-nilai yang memantik ide. Ide itu dirumuskan dalam premis, yaitu cerita yang dinyatakan dalam satu kalimat. Selanjutnya cerita dikembangkan dengan narasi, deskripsi, dan dialog. Tiga unsur yang menjadi perhatian ialah karakter, latar, dan plot cerita.

Sambil memaparkan materi, Hasan meminta peserta untuk mengarang premis. Ada empat hal yang harus ada pada premis, yaitu tokoh, keinginan, cara, dan konflik. Dirinya memberi contoh premis, “Seorang lulusan sarjana teknik tanpa latar belakang sastra ingin dapat bercerita lancar dengan cara menulis setiap hari, tetapi kesibukan pekerjaan sering membuatnya tidak dapat meluangkan waktu.”

Waktu empat jam pasti tidak cukup untuk membuat para peserta mahir bercerita. Namun, tentunya materi dari Ivan Lanin dan Hasan Aspahani saling mengisi dan dapat menjadi bekal awal bagi peserta. Premis-premis yang diajukan para peserta pada sesi praktik pun menarik. Tidak lupa Hasan Aspahani bersedia meluangkan waktu untuk mengomentari hasil praktik peserta dalam bentuk tertulis sehari setelah acara. Harapan dari terselenggaranya workshop ini ialah alumni dapat membuat karya berupa hasil tulisan dalam bentuk buku serta dapat bergabung bersama SIG Writers Club.